Tuesday, November 14, 2017

Ikhtiar Kami : Part Operasi Laparoscopy



Assalamu alaikum...

Kelanjutan dari postingan sebelumnya tentang operasl Laparoscopy yang harus saya jalani.....
Intinya sih Ikhlas, Sabar dan ga berhenti Ikhtiar.. Ada tujuan dan harapan yang sedang kami kejar, Semoga apapun dan bagaimanapun usaha yang harus kami jalani, Kami diberikan kekuatan dan kemampuan selalu oleh Allah SWT.. Untuk hasil akhir, sepenuhnya kami serahkan kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.. Doa kami, semoga Allah meridhoi segala doa dan ikhtiar kami.. Aaamiinn Ya Rabbal 'Alamiiinn...


Selasa, 17 Oktober 2017 jam 8 an pagi sudah sampai RS Premier Bintaro, setelah lapor ke counter rawat inap, dan urus administrasi, lalu saya diarahkan untuk ke counter test darah, radiologi,dan rekam jantung. Setelah selesai semua, saya bisa masuk ke kamar perawatan. Tetapi karena tindakan operasi baru dilaksanakan besok pagi, maka saya diizinkan untuk pulang dulu ke rumah dengan mengisi Form Cuti yang diserahkan dari pihak RS Premier Bintaro (hehee kayak di kantor aja isi form cuti kalau mau ngga ngantor..)

Singkat cerita malamnya saya sudah sampai lagi ke RS Premier Bintaro didampingi oleh suami saya, menginap disana dan untuk bersiap-siap untuk tindakan operasi keesokan harinya. 
Paginyaa... sudah mulai persiapan, mandi, diminta ganti baju operasi, kemudian dipasang infus.. Degdegannya juga sudah dimulai niiihhh... tapi yaaa.. Bismillahirahmanirrahim saya sudah komitmen mau menjalani ini, salah satu bentuk ikhtiar saya juga. 

Selesai Operasi kurang lebih satu jam (kata dokter), ketika sadar saya sudah di ruang observasi dan kepala rasanya pusiiiinng banget kayak vertigo, bahkan saya sempet muntah juga saking kliengannya, mungkin efek obat bius yaa.. dan yang ga kalah heboh, saya menggigil kedinginan, sudah diberikan penghangat (semacam cerobong seperti belalai gajah gitu) untuk menyalurkan udara hangat, bahkan temperatur sudah sampai 40 derajat, tetapi saya masih kedinginan. cukup lama juga efek kedinginannya dan pusing itu hilang. Kurang lebih ashar menjelang maghrib baru mulai sedikit2 bisa komunikasi dengan keluarga, samar-samar juga saya mendengar cerita dari Ibu dan Bulek yang menceritakan kembali hasil percakapan antara mereka dan dr Chamim SpOG (KOnk) yaitu : Ovarium saya sebelah kiri harus diangkat karena sudah terinfeksi yang dikhawatirkan bisa membahayakan bila tidak ditangani, kista dan miom (ternyata ada miom nya juga.. Hikzzz) juga sudah diangkat. Dan Alhamdulillah berita baik seperti dapat udara segar, rasanya legaaa... adalah informasi dari dokter bahwa saya InshaAllah masih bisa hamil secara normal, karena ovarium saya di sebelah kanan masih bagus.. Ya Allah... terimakasih.. Alhamdulillah... Rasanya lega, merasa dapat harapan baru. InshaAllah semoga Allah meridhoi segala usaha kami.. 
Fabi’ayyi ala’i rabbikuma tukazziban : MAKA NIKMATTUHANMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN?”

Bismillah, semoga ga lama lagi bisa nge-share di blog ini seputar pengalaman kehamilan lagi.. Aamiinn Ya Rabbal 'Alamiiiinnnn

Wassalam...